Beranda | Artikel
Keagungan dan Kedudukan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid
Jumat, 14 September 2018

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Keagungan dan Kedudukan Shalat Subuh Berjama’ah di Masjid adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab Ta’dhim Ash Shalah, sebuah kitab buah karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr. Pembahasan ini juga disampaikan oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 28 Dzul Hijjah 1439 H / 09 September 2018 M.

Status Program Kajian Kitab Ta’dhim Ash Shalah

Status program Kajian Ta’dhim Ash Shalah: telah selesai.

Download juga kajian sebelumnya: Potret Sahabat dalam Menjaga Shalat Berjama’ah

Kajian Tentang Keagungan dan Kedudukan Shalat Subuh Berjama’ah di Masjid – Kitab Ta’dhim Ash Shalah

Ini adalah kedudukan shalat fajar atau shalat subuh. Begitu agung. Maka bagaimana kondisi kita bersama shalat ini. Apakah kita orang yang sangat perhatian dan menghadiri shalat subuh? Sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwasannya menghadiri shalat subuh berjama’ah lebih dia cintai dari pada shalat semalam suntuk. Imam Malik rahimahullah dalam kitab muwattanya meriwayatkan bahwa Miswar bin Makhramah pernah berkata, “aku masuk ke rumah sahabat Umar dimalam ketika beliau ditikam. Aku ingin membangunkannya untuk shalat subuh.” Perhatikanlah perkataan Miswar bin Makhramah, beliau membangunkan sahabat Umar dimalam ketika beliau ditikam. Ini adalah kondisi yang luar biasa. Karena sesungguhya tidak ada bagian dari Islam bagi orang yang meninggalkan shalat. Dan beliau sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu tetap melaksanakan shalat subuh meskipun lukanya terus mengalirkan darah.

Allahu akbar (اَللّٰهُ أَكْبَر), sungguh besar dan agung kedudukan shalat ini. Dan sungguh besar kedudukan shalat ini dihati-hati para sahabat. Sehingga merekapun sangat memperhatikan bahkan ketika mereka berhadapan dengan musuh ataupun saat lukanya terus mengalirkan darah. Maka bagaimanakah perhatian kita terhadap shalat ini? Apakah kita termasuk orang yang selalu menghadiri  dan menjaga shalat subuh secara berjama’ah?

Ini adalah perkara yang agung dan kesibukan-kesibukan dizaman ini sagatlah banyak. Sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu memberi peringatan untuk orang yang terlambat menghadiri shalat fajar disebabkan karena ia ketiduran dari Qiyamul lail. Maka apa yang kita katakan kepada orang-orang yang tidak menghadiri shalat fajar disebabkan karena dia begadang untuk melakukan sesuatu yang haram ataupun begadang untuk melakukan sesuatu yang mubah. Jika orang yang tidak menghadiri shalat fajar disebabkan begadang untuk melaksanakan ketaatan saja dia telah berdosa, maka bagaimana orang yang begadang dan ketinggalan shalat fajar disebabkan perkara yang mubah atau disebabkan perkara yang haram.

Kita ketahui bahwa shalat subuh ini dipermulaan hari. Maka orang yang senantiasa menjaga shalat subuh adalah tanda kesuksesan dan kebahagiaan dia pada hari itu. Adapun jika dia menyianyiakannya, maka demi Allah dia telah kehilangan berkah pada hari itu.

Kisah lain yang sangat agung yang diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khattab yang berkaitan dengan shalat berjama’ah. Bahwasannya sahabat Umar radhiyallahu ‘anhu pernah mendatangi rumah Sa’id bin Yarbu’ yang telah kehilangan penglihatannya. Maka sahabat Umar pun mendatanginya dan mengatakan, “janganlah engkau meninggalkan shalat jum’at dan janganlah engkau meninggalkan shalat di masjid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Maka sahabat Sa’id bin Yarbu’ menjawab bahwa dia tidak ada yang bisa menghantarkan ke masjid. Lalu sahabat Umar mengutus seorang anak kecil dari tawanan untuk menghantar Sa’id bin Yarbu’ menuju shalat berjama’ah.

Perhatikanlah bagaimana perhatian sahabat Umar kepada shalat berjama’ah. Padahal waktu itu umur Sa’id bin Yarbu’ sudah mendekati seratus tahun.

Simak Penjelasan Lengkap dan Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Keagungan dan Kedudukan Shalat Subuh Berjama’ah di Masjid – Kitab Ta’dhim Ash Shalah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/44654-keagungan-dan-kedudukan-shalat-subuh-berjamaah-di-masjid/